Beginilah Cara Sholat saat Tangan Patah, Tetap Bisa Beribadah dengan Nyaman

Sholat adalah kewajiban bagi setiap muslim, bahkan dalam kondisi sakit atau cedera. Salah satu cedera yang banyak dialami adalah tangan patah. Oleh karena itu banyak orang mencari tahu tata cara sholat saat tangan patah.

Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang sehingga memberikan kemudahan bagi umatnya dalam menjalankan ibadah. Dalam kondisi tangan yang patah ada cara untuk tetap bisa melaksanakan sholat fardhu dengan nyaman dan sesuai dengan tuntunan agama. 

Cara Sholat saat Tangan Patah

Cara sholat ketika tangan patah, Sumber: kompas.com
Cara sholat ketika tangan patah, Sumber: kompas.com

Artikel ini akan membahas langkah-langkah dan panduan yang dapat diikuti oleh Anda yang sedang mengalami cedera tangan. Jadi Anda tetap bisa menjalankan ibadah sholat dengan khusyuk dan tenang, tanpa harus merasa terbebani oleh kondisi fisik yang terbatas.

1. Bersuci atau Tayamum

Sebelum menjalankan ibadah sholat seorang muslim diwajibkan untuk bersuci dari hadas besar maupun hadas kecil. Orang yang sehat dan tidak terhalang oleh keterbatasan air maka bisa bersuci dengan cara berwudhu.

Namun orang yang sedang mengalami patah tulang dan mengalami luka biasanya bagian tubuh yang terluka akan dililit dengan kain perban. Apabila kain perban tersebut bisa dibuka dan tidak menimbulkan bahaya maka Anda wajib melepaskannya saat berwudhu.

Namun jika hal itu tidak mungkin dilakukan maka Anda tidak perlu membukanya. Anda hanya perlu mengusapnya. Dalam mengusap anggota wudhu tidak perlu sampai basah namun cukup dengan mengusap di atas perban tersebut menggunakan tangan yang sudah dibasahi.

Jika luka di tangan yang patah tidak diperban maka Anda tidak perlu mengusapnya. Anda juga bisa mengganti wudhu yang tidak sempurna dengan menggunakan tayamum. Tayamum yang dilakukan sama seperti tayamum pada umumnya.

Perlu Anda ketahui, untuk bersuci dengan tayamum maka perlu diperbarui tiap kali masuk sholat fardhu. Namun untuk sholat sunnah dan wudhunya belum batal maka tidak perlu memperbarui tayamum. Jangan lupa baca niat wudhu/tayamum dan basmallah.

2. Sholat dengan Cara Berbaring atau Duduk

Kondisi tangan yang patah terkadang butuh perawatan pendukung seperti pemasangan gips atau infus. Oleh karena itu orang yang mengalami patah tulang tidak bisa menjalankan ibadah sholat seperti biasa.

Jika kondisi tidak memungkinkan untuk menjalankan ibadah sholat seperti biasa maka Anda bisa sholat dengan cara berbaring atau duduk. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam yang bunyinya:

Sholatlah dengan berdiri, jika kamu tidak bisa maka duduklah, dan jika tidak bisa maka sholat dengan berbaring”. (HR. Bukhori, Abu Daud dan Nasa’i). Setelah memutuskan akan sholat dengan cara berdiri atau duduk maka selanjutnya Anda bisa membaca niat sholat.

3. Takbiratul Ihram

Ilustrasi takbiratul ihram, Sumber: liputan6.com
Ilustrasi takbiratul ihram, Sumber: liputan6.com

Takbiratul ihram adalah gerakan pertama dalam sholat yang menandai dimulainya ibadah. Dalam takbiratul ihram, seseorang berdiri tegak menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu, dengan telapak tangan menghadap ke depan. 

Kemudian, sambil mengucapkan “Allahu Akbar”, tangan diturunkan dan ditempatkan di atas pusar atau dada, tergantung pada mazhab yang dianut. Bagi yang mengalami cedera, penyesuaian posisi tangan dapat dilakukan sesuai kemampuan fisik.

Salah satu tangan yang cedera tidak perlu ditempatkan di atas pusar atau dada. Cukup satu tangan yang sehat saja yang perlu Anda angkat. Dengan begitu maka gerakan takbiratul ihram tidak akan mengganggu proses kesembuhan.

4. Ruku

Ruku adalah gerakan dalam sholat di mana seseorang membungkukkan badan dengan punggung dan kepala sejajar, serta tangan diletakkan di atas lutut. Jika salah satu tangan patah, penyesuaian perlu dilakukan agar gerakan ruku tidak menimbulkan rasa sakit. 

Cara sholat saat tangan patah yang masih bisa berdiri maka dengan berdiri tegak menghadap kiblat dengan kedua kaki sedikit terpisah. Kemudian bungkukkan badan, namun usahakan punggung tetap lurus.

Letakkan tangan yang sehat di atas lutut seperti biasa. Tangan yang patah dibiarkan dalam posisi nyaman. Bisa di samping atau di tetap gendongan (penyangga lengan). Tetaplah khusyuk dalam beribadah, meskipun gerakan tidak sempurna. 

Sedangkan untuk sholat dalam posisi duduk ruku bisa dilakukan dengan cara membungkuk semampunya. Kemudian tangan yang sehat diletakkan di atas lutut seperti rukuk pada umumnya sedangkan tangan yang sakit tetap pada posisi yang nyaman.

5. I’tidal

I’tidal adalah gerakan bangkit dari ruku, berdiri tegak kembali sambil mengucapkan “Sami’Allahu liman hamidah” . Bagi yang mengalami patah tangan, penyesuaian diperlukan untuk menjaga kenyamanan dan keamanan.

Bangkit dari posisi ruku secara perlahan. Tangan yang sehat bisa diangkat sejajar dengan bahu sebagai tanda bangkit. Tangan yang patah tetap dalam posisi nyaman. Untuk gerakan i’tidal dalam kondisi duduk maka angkat badan perlahan ke posisi duduk tegak.

6. Sujud

Makna sujud, Sumber: bincangsyariah.com
Ilustrasi sujud ketika sholat, Sumber: bincangsyariah.com

Sujud adalah gerakan dalam sholat dimana dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung jari kaki menyentuh lantai. Dalam kondisi tangan patah, penyesuaian diperlukan agar sujud tetap dapat dilakukan tanpa membahayakan kesehatan.

Dari posisi i’tidal atau duduk di antara dua sujud, turunkan tubuh perlahan ke posisi sujud. Letakkan tangan yang sehat di lantai seperti biasa. Tangan yang patah diletakkan dalam posisi senyamannya di samping tubuh. Pastikan dahi dan hidung menyentuh lantai,.

Usahakan lutut dan ujung jari kaki juga menyentuh lantai. Sedangkan untuk cara sholat saat tangan patah sambil duduk maka gerakan sujud dapat dilakukan dalam posisi duduk sambil  membungkukkan badan ke depan semampu mungkin.

Kedua tangan diletakkan di atas paha atau lutut. Namun jika tidak memungkinkan maka tangan yang patah tetap dalam posisi yang nyaman. Setelah itu bangkit secara perlahan dari posisi sujud untuk beralih ke gerakan duduk diantara dua sujud.

7. Duduk Diantara Dua Sujud

Jika posisi iftirash (duduk di atas kaki kiri yang dilipat, dengan kaki kanan ditegakkan) sulit dilakukan karena cedera, duduklah dengan posisi bersila atau posisi lain yang tidak menimbulkan rasa sakit.

Tangan yang sehat diletakkan di atas paha atau lutut seperti biasa. Tangan yang patah dan diperban dibiarkan dalam posisi nyaman, bisa diletakkan di pangkuan atau di posisi yang nyaman.

Setelah selesai membaca doa duduk diantara dua sujud maka Anda bisa melanjutkan ke sujud kedua kemudian diikuti dengan gerakan-gerakan selanjutnya sampai sholat selesai.

Demikian tata cara sholat saat tangan patah agar ibadah tetap terasa nyaman. Untuk menambah kenyamanan Anda bisa menjalankan sholat menggunakan sajadah yang memiliki tekstur halus, lembut, dan empuk.

Di pasaran ada banyak sekali sajadah yang terbuat dari berbagai bahan yang nyaman. Namun jika Anda ingin memiliki sajadah dengan desain unik dan menarik maka bisa memesannya secara custom.

Saat ini Anda tidak perlu bingung memesan sajadah custom dimana karena telah hadir Sajadahcustom.com. Kami melayani pemesanan sajadah untuk berbagai kebutuhan mulai dari sajadah untuk oleh-oleh haji/umroh, sajadah untuk souvenir, atau sajadah travel custom.

Leave a Comment