Wajib Diperhatikan, Inilah Hukum Menggunakan Alas Sholat Empuk

Sholat merupakan ibadah wajib yang harus ditunaikan sebanyak 5 kali dalam sehari. Agar sholat sah dan diterima ada banyak sekali hal yang harus diperhatikan. Salah satu yang masih banyak diperdebatkan yaitu hukum alas sholat empuk.

Karena saat ini banyak sekali jenis sajadah yang terbuat dari berbagai macam bahan. Beberapa diantaranya memiliki permukaan yang empuk sehingga menimbulkan keraguan bagi sebagian umat muslim. 

Hukum Alas Sholat Empuk

Alas sholat empuk, Sumber: giankarakter.net
Alas sholat empuk, Sumber: giankarakter.net

Alas sholat empuk sering digunakan oleh umat muslim untuk meningkatkan kenyamanan sehingga kegiatan ibadah bisa lebih khusuk. Namun penggunaan alas sholat empuk juga memunculkan pertanyaan mengenai hukum alas sholat empuk.

Menurut ajaran Islam, diperbolehkan bersujud di atas bantalan yang lunak seperti selimut atau sesuatu lain yang empuk, asalkan tempat tersebut tetap dan kokoh sehingga orang yang shalat dapat meletakkan kening dan hidungnya dengan mantap ketika sujud. 

Pandangan ini diperkuat oleh Ibnu Al-Hammam dalam Fathul Qadir dan Ibnu Nujaim dalam Al-Bahru Ar-Ra’iq. Mereka mengatakan bahwa selama tempat sujud tidak membuat wajah tenggelam dan tidak menempel ke tanah, maka hal itu diperbolehkan. 

Jadi, jika hamparan seperti selimut atau sajadah yang empuk bisa menjaga kestabilan dan kualitas sujud maka tidak ada larangan dalam menggunakannya. Namun demikian, prinsip utama dalam beribadah adalah menjaga kekhusyukan.

Hal yang Perlu Diperhatikan saat Sholat di Atas Permukaan Empuk

Sholat di alas permukaan yang empuk, Sumber: digitaloceanspaces.com
Sholat di alas permukaan yang empuk, Sumber: digitaloceanspaces.com

Meskipun hukum alas sholat empuk adalah diperbolehkan, Anda tetap harus berhati-hati. Hal itu karena permukaan yang empuk dapat menyulitkan Anda dalam menjaga tujuh anggota sujud agar tetap menempel pada tempat sholat. 

Ketika sujud, wajib bagi seorang muslim untuk memastikan bahwa dahi, dua tangan, dua lutut, dan jari-jari dari dua kaki tetap ditempelkan pada tempat sholat. Permukaan empuk cenderung memberikan respons yang kurang mantap.

Jadi Anda bisa kesulitan dalam menjaga tujuh anggota sujud agar bisa menempel secara sempurna. Agar sholat makin khusyuk, berikut ini adalah panduan mengenai tata cara sujud yang bisa diikuti:

  1. Dahi dan hidung harus menempel di lantai. Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Aku diperintahkan untuk sujud diatas tujuh anggota badan: kening (beliau juga menunjuk hidungnya), kedua tangan, kedua lutut, dan kedua kaki.” (HR. Bukhari no. 812, Muslim no. 490).
  2. Kedua tangan menempel ke lantai dan sejajar dengan bahu. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Humaid As Sa’idi radhiallahu’anhu disebutkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam ketika sujud meletakkan hidung dan keningnya di lantai. Beliau juga melebarkan tangannya di sisi tubuh dan menempatkan telapak tangannya sejajar dengan bahunya (HR. Abu Daud no. 734, disahkan oleh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud).
  3. Punggung lurus dan kedua tangan diangkat namun tidak menempel ke lantai. Hal ini sesuai dengan hadits dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Luruskan diri kalian ketika sujud, dan jangan merebahkan lengan seperti yang dilakukan oleh anjing.” (HR. Bukhari no. 822, Muslim no. 493).
  4. Lengan atas dibuka agar jauh dari badan. Dalam hadits dari Al Barra bin Azib radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad bersabda: “Jika engkau sujud, letakkan kedua tanganmu di lantai dan angkat sikumu.” (HR. Muslim no. 494). Begitu pula dalam hadits Abdullah bin Buhainah radhiallahu anhu, disebutkan bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika shalat, melebarkan kedua tangannya hingga terlihat putihnya ketiak beliau (HR. Bukhari no. 390, Muslim no. 495).
  5. Saat sujud kita harus mendahulukan tangan sebelum lutut dan lutut harus menempel ke lantai. Hal ini sesuai dengan hadits berikut ini: “Saya melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika meletakkan (menjatuhkan) lutut sebelum tangannya.” (HR Abu Dawud, Tirmizi, Nasa’i dan Ibnu Majah).
  6. Posisi paha jauh dari perut. Para ulama telah sepakat bahwa ketika sujud disunahkan untuk menjauhkan paha dari perut. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Nailul Authar.
  7. Jari jemari kaki harus mengarah ke arah kiblat. Hal itu sesuai dengan syariat Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Bukhari nomor 828 yang isinya menjelaskan bahwa ketika sujud tangan nabi akan sejajar dengan pundaknya. Kemudian kedua tangan diletakkan tidak terlalu renggang dan tidak terlalu rapat. Sedangkan jari-jari kaki dihadapkan ke arah kiblat.
  8. Ketika sujud Anda perlu merapatkan kedua tumit. Perintah ini sesuai dengan hadits dari Aisyah radhiyallahu anha yang diriwayatkan oleh Muslim nomor 486. Beliau berkata bahwa melihat nabi sedang sujud dengan menempelkan kedua tumitnya. 

Sholat di Atas Sajadah

Sholat mencegah diri dari perbuatan mungkar, Sumber: detik.com
Sholat di atas sajadah, Sumber: detik.com

Memang tidak ada perintah dari Allah ataupun Nabi yang menyebutkan bahwa kita harus sholat di atas sajadah. Setiap muslim diperbolehkan melakukan sujud di atas objek apapun asalkan tempat tersebut suci dan bukan sesuatu yang dibawa/dipakai.

Jadi Anda bisa sujud di atas ubin, meja, papan atau benda lain yang tidak dibawa ketika sedang sholat. Namun demi kenyaman sehingga Anda bisa menjalankan ibadah sholat dengan lebih khusyuk maka Anda bisa sholat menggunakan sajadah. 

Saat ini bahkan ada layanan pemesanan sajadah secara custom. Dengan adanya layanan custom Anda bisa menentukan sendiri motif dan desain sajadah agar tampilannya semakin menarik. Tentu saja Anda juga bisa menentukan tingkat ketebalan yang diinginkan.

Jadi Anda tidak perlu ragu tentang hukum alas sholat empuk karena sajadah akan dibuat dengan tingkat ketebalan yang ideal sehingga tidak mengganggu syarat sahnya sholat. Jika tertarik untuk memesan sajadah secara custom Anda bisa memesannya di Sajadahcustom.com.

Kami melayani pemesanan sajadah untuk berbagai keperluan seperti sajadah untuk penggunaan pribadi, sajadah untuk oleh-oleh haji dan umroh, sajadah untuk dijadikan souvenir pernikahan atau bahkan sajadah travel custom.

Leave a Comment