Sajadah merupakan salah satu perlengkapan sholat yang penting bagi sebagian orang. Khususnya di Indonesia, penggunaan sajadah ini sudah melekat dan wajib ada ketika sholat. Oleh sebab itu, agar sajadah tetap awet dan terjaga kebersihannya, kita perlu mengetahui bagaimana cara mencuci dan merawat sajadah yang benar.
Setiap kaum muslimin tentu saja memiliki sajadah di rumah, meskipun memang bisa juga sholat tanpa sajadah, namun bukan berarti kita tidak menjaga kebersihannya bukan? Apalagi ada pepatah yang mengatakan bahwa “Kebersihan merupakan sebagian dari iman”.
Dalam agama Islam sendiri, umat muslim dituntut untuk memiliki kehidupan yang bersih dan senantiasa menjaga kebersihan. Apalagi jika berhubungan dengan alat yang digunakan untuk beribadah kepada Allah. Anda perlu memastikan bahwa perlengkapan sholat yang digunakan bersih, sehingga terhindar dari najis.
Tips Mencuci Sajadah yang Tepat dan Aman
Perlu Anda pahami bahwa proses pencucian sajadah yang dilakukan secara sembarangan dan asal-asalan akan meningkatkan potensi sajadah menjadi rusak, terutama pada bagian rajutan.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana cara mencuci sajadah yang baik dan benar. Tujuannya agar Anda lebih paham dan sajadah yang Anda miliki tetap awet. Berikut beberapa penjelasan seputar tips mencuci sajadah yang baik dan benar.
1. Baca Label Perawatan
Hal paling penting ketika mencuci sajadah adalah baca terlebih dahulu label perawatan yang biasanya tertera di bagian pinggir sajadah. Jadi, Anda perlu lebih teliti lagi untuk melihat label perawatan ini.
Biasanya juga di dalam label perawatan tersebut terdapat petunjuk apakah sajadah boleh dicuci dengan mesin atau tidak, lalu suhu air yang disarankan di kisaran berapa, hingga ada atau tidaknya larangan penggunaan bahan kimia tertentu.
Namun perlu digaris bawahi ya bahwa tidak semua sajadah sama cara pencuciannya. Karena beda bahan akan beda juga cara perawatannya, bisa jadi cara mencuci sajadah turki berbeda dengan mencuci sajadah bludru. Sehingga kita yang perlu lebih jeli lagi untuk mengenalinya.
2. Metode Pencucian (Manual atau Mesin)
Cara mencuci sajadah berikutnya adalah metode pencuciannya. Ada dua metode pencucian yang biasa digunakan oleh banyak orang, yakni mencuci menggunakan mesin dan mencuci menggunakan tangan atau manual.
Namun untuk mencuci sajadah memang disarankan untuk menggunakan metode tangan atau manual. Apalagi jika bahan dari sajadah tersebut lembut atau berbulu seperti beludru. Meskipun demikian, bukan berarti Anda tidak bisa menggunakan mesin cuci untuk mencuci sajadah.
Jika terpaksa menggunakan mesin cuci, maka Anda bisa menggunakan mode lembut atau delicate. Selain itu, jangan mencampur sajadah dengan pakaian lain saat proses mencuci, agar permukaan sajadah tetap terjaga dan tidak rusak.
3. Gunakan Deterjen yang Lembut
Menggunakan deterjen yang lembut adalah cara mencuci sajadah selanjutnya. Perlu Anda ketahui bahwa saat ini sudah banyak merk-merk deterjen yang tidak menggunakan bahan kimia keras. Jadi, Anda bisa memilih merk mana yang sekiranya menggunakan bahan yang lembut.
Pilihlah deterjen cair yang lembut dan bebas dari bahan pemutih. Untuk memberikan hasil yang maksimal, Anda tidak perlu menggunakan banyak deterjen, sedikit saja sudah cukup. Jika sudah, nantinya bilas sajadah hingga benar-benar bersih agar tidak ada sisa-sisa deterjen yang tertinggal di permukaan sajadah.
4. Hindari Menyikat Terlalu Keras
Terkadang di permukaan sajadah terdapat bekas noda kotor yang perlu dibersihkan. Meskipun demikian, Anda tidak boleh menyikatnya terlalu keras. Anda bisa menggosoknya secara perlahan menggunakan tangan. Atau apabila Anda memiliki sikat lembut khusus kain, Anda bisa menggunakannya untuk membersihkan noda tersebut.
Mengapa tidak boleh menyikat sajadah terlalu keras? Hal ini dikarenakan bisa merusak permukaan sajadah bahkan sajadah bisa sobek. Apalagi jika bahan sajadah yang Anda miliki terbuat dari bahan berbulu.
5. Jangan Direndam Terlalu Lama
Cara mencuci sajadah yang tepat selanjutnya adalah hindari merendam sajadah terlalu lama. Hal ini dikarenakan warna dari sajadah bisa luntur dan benang-benangnya longgar.
Jadi sebaiknya sajadah cukup direndam selama 10–15 menit saja. Jika sudah langsung bilas dengan air hingga benar-benar bersih dan tidak ada sabun atau deterjen yang tersisa.
Tips Menjemur dan Menyimpan Sajadah
Setelah dicuci, tentu saja sajadah perlu dijemur dengan benar agar kering dengan sempurna. Kemudian setelah kering, sajadah perlu disimpan supaya tetap awet dan terjaga kualitasnya. Berikut tips menjemur dan menyimpan sajadah yang benar.
1. Jemur di Tempat Teduh
Supaya warna sajadah tidak mudah pudar, Anda perlu menghindari menjemurnya di bawah sinar matahari secara langsung. Pilihlah tempat yang teduh, kering, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Jemur sajadah secara vertikal agar air mengalir turun dan bisa kering secara sempurna.
2 Simpan di Tempat yang Kering dan Bersih
Jika sajadah sudah benar-benar kering, maka Anda perlu menyimpan di tempat yang tepat. Pilihlah tempat yang kering dan bersih, hindari tempat yang lembab karena dapat membuat sajadah berjamur dan memiliki bau yang tidak sedap.
3. Gunakan Pengharum Khusus Kain
Untuk membuat sajadah harum dan tidak apek, Anda bisa menyemprotkan pengharum kain yang tidak mengandung alkohol. Namun perlu diperhatikan, jangan menyemprotkannya terlalu banyak. Karena dikhawatirkan pengharum kain tersebut menimbulkan reaksi pada kulit saat digunakan ketika bersujud.
Itulah tadi berbagai cara mencuci dan merawat sajadah yang baik dan benar agar sajadah tetap awet dan terjaga kebersihannya. Jika Anda ingin memiliki sajadah dengan desain yang berbeda dan mudah dibawa kemana saja, maka Anda dapat memesannya melalui Sajadahcustom.com.
Sajadahcustom.com merupakan tempat yang tepat untuk membuat sajadah travel custom yang sesuai dengan keinginan Anda. Bahkan kami juga bisa menjadikan sajadah Anda sebagai salah satu perangkat ibadah yang berkesan dan berbeda dengan sajadah pada umumnya.